Wednesday, September 14, 2022

Ekonomi Kelas X



KONSEP ILMU EKONOMI

  1. PENGERTIAN ILMU EKONOMI


Mengapa belajar ilmu ekonomi? Pertanyaan ini layak untuk diajukan dalam kehidupan. Kalau kita pelajari lebih lanjut tentang ilmu ekonomi akan dapat memberikan manfaat yang dapat kita peroleh dalam kehidupan, diantaranya :

  1. Memperbaiki cara berfikir yang membantu dalam pengambilan keputusan

  2. Membantu memahami masyarakat

  3. Membantu memahami masalah-masalah internasional (global)

  4. Bermanfat dalam membangun masyarakat demokrasi

Sedangkan tujuan kita mempelajari ilmu ekonomi adalah agar kita dapat :

  1. Memahami sejumlah konsep ekonomi untuk mengkaitkan peristiwa dan masalah ekonomi dengan kehidupan sehari-hari, terutama yang terjadi dilingkungan individu, rumah tangga, masyarakat, dan negara

  2. Menampilkan sikap ingin tahu terhadap sejumlah konsep ekonomi yang diperlukan untuk mendalami ilmu ekonomi

  3. Membentuk sikap bijak, rasional dan bertanggungjawab dengan memiliki pengetahuan dan keterampilan ilmu ekonomi, manajemen, dan akuntansi yang bermanfaat bagi diri sendiri, rumah tangga, masyarakat, dan negara

  4. Membuat keputusan yang bertanggungjawab mengenai nilai-nilai sosial ekonomi dalam masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional maupun internasional

Menurut asal kata ekonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu Oikos dan Nomos. Oikos artinya rumah tangga atau keluarga dan Nomos artinya aturan, peraturan atau hukum, sehingga istilah ekonomi berarti mengatur rumah tangga atau keluarga. Dalam kegiatan rumah tangga manusia selalu berusaha untuk mencukupi kebutuhannya baik berupa barang maupun jasa agar tercapai kemakmuran.

Menurut  Prof.  P.A.  Samuelson,  seorang  ahli  ekonomi mengemukakan, “Ilmu Ekonomi adalah suatu studi mengenai bagaimana  orang-orang  dan  masyarakat  membuat  pilihan, dengan    cara    atau    tanpa    penggunaan    uang,    dengan menggunakan  sumber daya yang  terbatas  tetapi  dapat digunakan  dalam  berbagai  cara  untuk  menghasilkan  berbagai jenis  barang  dan  jasa  serta  mendistribusikannya  untuk keperluan konsumsi sekarang dan di masa mendatang, kepada berbagai  orang  dan  golongan  masyarakat.  Ilmu  ekonomi menganalisis  biaya  dan  keuntungan  serta  memperbaiki  corak penggunaan sumber daya-sumber daya.”

Berdasarkan   definisi   ilmu   ekonomi   yang dikemukakan oleh Prof. PA Samuelson,   terdapat  prinsip  dasar  yang  melahirkan  ekonomi adalah :

1 .   kelangkaan (scarcity),  dan

2 .   pilihan (choice).

Dalam Permendiknas Nomor 22 Tahun  2006 tentang Standar Isi, dijelaskan bahwa Ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi, dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi,  konsumsi, dan/atau distribusi.

Dari gambaran di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan Ilmu Ekonomi adalah ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi, dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi,  konsumsi, dan/atau distribusi agar tercapai kemakmuran.


  1. KELANGKAAN


Kelangkaan Sumber Daya terdiri dari :

a.  Kelangkaan Sumber Daya Alam

b.  Kelangkaan Sumber Daya Manusia

c.  Kelangkaan Sumber Daya Modal

d.  Kelangkaan Sumber Daya Wirausaha

Sumber daya ekonomi yang tersedia dalam jumlah yang terbatas atau langka harus dilaksanakan secara bijak agar masalah kelangkaan bisa teratasi, yang caranya, antara lain, sebagai berikut.

  1. Menentukan prioritas pemanfaatan sumber daya sehingga masyarakat masih dapat menikmatinya

  2. Peduli terhadap kerusakan lingkungan akibat adanya ulah manusia yang cenderung serakah

  3. Disiplin dalam menggunakan sumber daya sehemat mungkin

  4. Tanggung jawab atas kebutuhan masyarakat banyak

  5. Memanfaatkan sumber daya ekonomi secara selektif, dengan mempertimbangkan kelestariannya, agar anak cucu kita dapat menikmatinya.

  6. Meningkatkan kemampuan sumber daya Indonesia untuk menguasai teknologi

  7. menggunakan sumber daya yang terbatas untuk menghasilkan barang dan jasa agar dapat mengimbangi keinginan manusia yang tidak terbatas



  1. KEBUTUHAN MANUSIA


1.   Pengertian Kebutuhan

Kebutuhan diartikan sebagai hasrat yang muncul dari dalam diri manusia dan harus dipenuhi karena jika tidak terpenuhi dapat mengganggu kelangsungan hidupnya. Lain hal dengan keinginan, keinginan adalah hasrat yang muncul dalam diri manusia yang jika tidak terpenuhi tidak akan mengganggu kelangsungan hidupnya. Maka, bisa dibedakan bahwa kebutuhan harus dipenuhi oleh manusia sedangkan keinginan tidak harus dipenuhi. Seperti contoh di atas, keinginan untuk tour ke Bali tidak akan memengaruhi kelangsungan hidup seseorang; namun kebutuhan pokok terhadap makanan dan minuman yang tidak terpenuhi dapat berakibat fatal.

  

2. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kebutuhan  

a. Tingkat Kepuasan dan Gaya Hidup

b. Umur

c. Penghasilan yang Diperoleh

d. Pendidikan

e. Pekerjaan

Adapun faktor-faktor eksternal yang memengaruhi kebutuhan manusia, antara lain, sebagai berikut.

a. Keadaan Alam

b. Tingkat Kemajuan Peradaban  

c. Agama dan Kepercayaan

d. Adat-Istiadat

e. Tingkat Kemajuan Teknologi


3. Jenis-Jenis Kebutuhan  

a.  Kebutuhan Menurut Intensitasnya

1) Kebutuhan Primer

2) Kebutuhan Sekunder

3) Kebutuhan Tersier

b.  Kebutuhan Menurut Sifatnya

1)   Kebutuhan Jasmani 

2)      Kebutuhan Rohani

c. Kebutuhan Berdasarkan Waktu Pemenuhannya

1) Kebutuhan Sekarang

2) Kebutuhan Masa Datang/Depan

d. Kebutuhan Berdasarkan Subjek atau Pihak yang Membutuhkan

1) Kebutuhan Individu

2) Kebutuhan Masyarakat/Publik/Kelompok

e. Kebutuhan Berdasarkan Wujudnya

1) Kebutuhan Material

2) Kebutuhan Spiritual


  1. SKALA PRIORITAS


1.   Perbuatan Pilihan

Jika anda amati dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu dihadapkan pada suatu pilihan (choice), baik dalam memenuhi kebutuhannya maupun mengalokasikan seluruh pendapatannya, sehingga anda harus bisa melakukan pilihan yang lebih menguntungkan terutama bagi dirinya sendiri. Dengan pendapatan yang terbatas manusia tidak bisa memenuhi kebutuhannya apabila tidak memikirkan kebutuhan mana yang seharusnya dipenuhi terlebih dahulu. Oleh karena itu kita selalu dihadapkan pada masalah pilihan terhadap kebutuhan mana yang harus didahulukan maupun kebutuhan mana yang harus dipenuhi di kemudian hari.

Sebagai contoh Seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan penghasilan yang terbatas, disamping membiayai kebutuhan sehari-hari di rumah juga membiayai kebutuhan sekolah anaknya (SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi) dan lain-lain. Pada suatu saat anaknya yang melanjutkan ke Perguruan Tinggi minta untuk dibelikan kendaraan (mobil) untuk memperlancar kuliahnya. Maka timbul pertanyaan : Kebutuhan manakan yang harus didahulukan, apakah membeli kendaraan (mobil) atau membiayai sekolahnya?

Seperti telah diuraikan di muka bahwa setiap hari manusia dihadapkan pada suatu pilihan, maka dari itu kita perlu menyusun skala pemenuhan kebutuhan berdasarkan intensitasnya (kepentingannya). Kebutuhan yang memiliki intensitas tinggi harus didahulukan, kemudian baru memenuhi kebutuhan yang memiliki intensitas yang rendah, bahkan lebih rendah lagi. Untuk menyusun skala pemenuhan kebutuhan perlu dipertimbangkan beberapa hal, diantaranya 

  1. Nilai kegunaan di masa kini ataupun di masa yang akan datang

  2. Ketepatan waktu pemenuhan kebutuhan

  3. Trend mode atau kecenderungan keadaan saat ini

  4. Adat dan kebiasaan yang dilakukan oleh manusia/masyarakat  

2.   Skala Prioritas

Setiap  hari  kita  selalu  dituntut  untuk  memenuhi  kebutuhan hidup. Penghasilan yang kita terima dapat dipergunakan untuk memenuhi  kebutuhan  tersebut.  Seluruh  pendapatan  yang diperoleh akan dikeluarkan untuk mencukupi kebutuhan, baik untuk  konsumsi  dan  produksi  maupun  ditabung.  Karena jumlah  kebutuhan  konsumen  tidak  terbatas,  maka  sebaiknya disusun skala prioritas kebutuhan atau daftar urutan kebutuhan, agar pendapatan yang dimiliki dapat digunakan sesuai dengan urutan  kepentingannya. Adapun hubungan antara pendapatan dengan konsumsi adalah berbanding  terbalik  seperti  yang  dikemukakan  oleh  sarjana ekonomi Jerman bernama Engel yang terkenal dengan Hukum Engel,  berbunyi  “Semakin  besar  pendapatan,  semakin  kecil bagian  pendapatan  yang  digunakan  untuk  konsumsi,  dan sebaliknya”.

Berdasarkan  Hukum  Engel,  maka  kamu  perlu  berperilaku hidup hemat dengan cara menyusun anggaran dan skala prioritas, sehingga antara besarnya penerimaan dan pengeluaran selalu seimbang. Bagaimanakah cara menyusun skala prioritas kebutuhan? Agar lebih mudah memahami, sebaiknya kamu perhatikan contoh berikut. 

Seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan penghasilan sebulan sebesar Rp5.000.000,00 dan telah berkeluarga serta memiliki anak sebanyak 3 anak. Agar dengan gaji tersebut dapat terpenuhi segala kebutuhannya, maka disusun skala prioritas kebutuhan sebagai berikut.

Kebutuhan Primer

Makan dan Minum                 Rp 1.200.000,00

Listrik, air, telepon (hp) dan internet Rp    500.000,00

Keperluan sekolah anak                 Rp    600.000,00

BBM                         Rp    300.000,00

Kebutuhan Sekunder

Keperluan mandi dan cuci                 Rp    500.000,00

Rekreasi dan jajan                Rp    750.000,00

Sosial dan keamanan        Rp    250.000,00

Kebutuhan Tersier

Tabungan untuk beli motor         Rp    400.000,00

Tabungan untuk masa depan         Rp    500.000,00

                                _____________ +

                    Jumlah Rp 5.000.000,00

                                 =============


  1. ALAT PEMUAS KEBUTUHAN


1. Alat  Pemuas  Kebutuhan  (Barang  dan Jasa)

a.  Barang Menurut Sifatnya

1)   Barang  Ekonomis 

2)    Barang Bebas 


b.  Barang Menurut Fungsinya (Tujuan Penggunaannya)

1)   Barang  Konsumsi 

Barang konsumsi dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

a) Barang yang hanya dipakai satu kali langsung habis. Contoh: makanan, minuman, dan lain-lain.

b) Barang yang dapat dipakai beberapa kali. Contoh: pakaian, sepatu, dan lain-lain.

2)  Barang  Produksi/Barang  Modal 

c.  Barang Menurut Wujudnya

1)   Barang   Konkret/Nyata/Material 

2)   Barang  abstrak/immaterial

d.  Barang Menurut Cara Penggunaannya

1)   Barang  Substitusi  

2)   Barang  Komplementer

e.  Barang Menurut Cara Pengerjaannya

1)   Barang  Mentah 

2)   Barang Setengah Jadi 

3)   Barang  jadi 

Dengan demikian, sudah jelas bahwa barang atau jasa sangat berguna bagi manusia dan mempunyai nilai serta manfaat yang besar dalam rangka  memenuhi  berbagai  macam  kebutuhan  manusia. 

2. Jenis-jenis kegunaan barang/jasa

Menurut Al  Meyers,  jenis-jenis  kegunaan  barang  atau  benda dapat diuraikan sebagai berikut.

a.   Element  utility  (faedah  elemen),  artinya  benda  berguna karena  mempunyai  zat  asli  yang  dibutuhkan.  Misalnya umbi-umbian,  buah-buahan,  dan  sayur-sayuran.

b.   Time  utility  (faedah  waktu),  artinya  benda  akan  lebih berfaedah  bila  digunakan  pada  waktu  yang  tepat.  Sebagai contoh  menimbun  gabah  untuk  persiapan  pada  masa paceklik dan payung pada saat musim hujan.

c.   Place  utility  (faedah  tempat),  artinya  benda  yang  setelah dipindahkan tempatnya akan lebih berfaedah bagi manusia. Misalnya pasir di sungai dipindahkan ke kota dan kayu di hutan dipindahkan ke kota dipakai sebagai bahan bangunan.

d.   Form  utility  (faedah  bentuk),  artinya  benda  setelah  diubah bentuknya  dapat  lebih  berfaedah  bagi  manusia.  Misalnya kayu diubah mejadi mebel, kain diubah menjadi baju/celana, gandum diubah menjadi roti, dan sebagainya.

e.   Ownership  utility  (faedah  hak  milik),  artinya  benda  yang dapat berfaedah setelah dimiliki. Misalnya mobil yang masih di  toko  setelah  dibeli  oleh  konsumen  akan  menjadi  lebih berguna.


0 comments:

Post a Comment