KONSEP ILMU EKONOMI
Mengapa belajar ilmu ekonomi? Pertanyaan ini layak untuk diajukan dalam kehidupan. Kalau kita pelajari lebih lanjut tentang ilmu ekonomi akan dapat memberikan manfaat yang dapat kita peroleh dalam kehidupan, diantaranya :
Memperbaiki cara berfikir yang membantu dalam pengambilan keputusan
Membantu memahami masyarakat
Membantu memahami masalah-masalah internasional (global)
Bermanfat dalam membangun masyarakat demokrasi
Sedangkan tujuan kita mempelajari ilmu ekonomi adalah agar kita dapat :
Memahami sejumlah konsep ekonomi untuk mengkaitkan peristiwa dan masalah ekonomi dengan kehidupan sehari-hari, terutama yang terjadi dilingkungan individu, rumah tangga, masyarakat, dan negara
Menampilkan sikap ingin tahu terhadap sejumlah konsep ekonomi yang diperlukan untuk mendalami ilmu ekonomi
Membentuk sikap bijak, rasional dan bertanggungjawab dengan memiliki pengetahuan dan keterampilan ilmu ekonomi, manajemen, dan akuntansi yang bermanfaat bagi diri sendiri, rumah tangga, masyarakat, dan negara
Membuat keputusan yang bertanggungjawab mengenai nilai-nilai sosial ekonomi dalam masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional maupun internasional
Menurut asal kata ekonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu Oikos dan Nomos. Oikos artinya rumah tangga atau keluarga dan Nomos artinya aturan, peraturan atau hukum, sehingga istilah ekonomi berarti mengatur rumah tangga atau keluarga. Dalam kegiatan rumah tangga manusia selalu berusaha untuk mencukupi kebutuhannya baik berupa barang maupun jasa agar tercapai kemakmuran.
Menurut Prof. P.A. Samuelson, seorang ahli ekonomi mengemukakan, “Ilmu Ekonomi adalah suatu studi mengenai bagaimana orang-orang dan masyarakat membuat pilihan, dengan cara atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan sumber daya yang terbatas tetapi dapat digunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa serta mendistribusikannya untuk keperluan konsumsi sekarang dan di masa mendatang, kepada berbagai orang dan golongan masyarakat. Ilmu ekonomi menganalisis biaya dan keuntungan serta memperbaiki corak penggunaan sumber daya-sumber daya.”
Berdasarkan definisi ilmu ekonomi yang dikemukakan oleh Prof. PA Samuelson, terdapat prinsip dasar yang melahirkan ekonomi adalah :
1 . kelangkaan (scarcity), dan
2 . pilihan (choice).
Dalam Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi, dijelaskan bahwa Ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi, dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi, dan/atau distribusi.
Dari gambaran di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan Ilmu Ekonomi adalah ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi, dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi, dan/atau distribusi agar tercapai kemakmuran.
Kelangkaan Sumber Daya terdiri dari :
a. Kelangkaan Sumber Daya Alam
b. Kelangkaan Sumber Daya Manusia
c. Kelangkaan Sumber Daya Modal
d. Kelangkaan Sumber Daya Wirausaha
Sumber daya ekonomi yang tersedia dalam jumlah yang terbatas atau langka harus dilaksanakan secara bijak agar masalah kelangkaan bisa teratasi, yang caranya, antara lain, sebagai berikut.
Menentukan prioritas pemanfaatan sumber daya sehingga masyarakat masih dapat menikmatinya
Peduli terhadap kerusakan lingkungan akibat adanya ulah manusia yang cenderung serakah
Disiplin dalam menggunakan sumber daya sehemat mungkin
Tanggung jawab atas kebutuhan masyarakat banyak
Memanfaatkan sumber daya ekonomi secara selektif, dengan mempertimbangkan kelestariannya, agar anak cucu kita dapat menikmatinya.
Meningkatkan kemampuan sumber daya Indonesia untuk menguasai teknologi
menggunakan sumber daya yang terbatas untuk menghasilkan barang dan jasa agar dapat mengimbangi keinginan manusia yang tidak terbatas
1. Pengertian Kebutuhan
Kebutuhan diartikan sebagai hasrat yang muncul dari dalam diri manusia dan harus dipenuhi karena jika tidak terpenuhi dapat mengganggu kelangsungan hidupnya. Lain hal dengan keinginan, keinginan adalah hasrat yang muncul dalam diri manusia yang jika tidak terpenuhi tidak akan mengganggu kelangsungan hidupnya. Maka, bisa dibedakan bahwa kebutuhan harus dipenuhi oleh manusia sedangkan keinginan tidak harus dipenuhi. Seperti contoh di atas, keinginan untuk tour ke Bali tidak akan memengaruhi kelangsungan hidup seseorang; namun kebutuhan pokok terhadap makanan dan minuman yang tidak terpenuhi dapat berakibat fatal.
2. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kebutuhan
a. Tingkat Kepuasan dan Gaya Hidup
b. Umur
c. Penghasilan yang Diperoleh
d. Pendidikan
e. Pekerjaan
Adapun faktor-faktor eksternal yang memengaruhi kebutuhan manusia, antara lain, sebagai berikut.
a. Keadaan Alam
b. Tingkat Kemajuan Peradaban
c. Agama dan Kepercayaan
d. Adat-Istiadat
e. Tingkat Kemajuan Teknologi
3. Jenis-Jenis Kebutuhan
a. Kebutuhan Menurut Intensitasnya
1) Kebutuhan Primer
2) Kebutuhan Sekunder
3) Kebutuhan Tersier
b. Kebutuhan Menurut Sifatnya
1) Kebutuhan Jasmani
2) Kebutuhan Rohani
c. Kebutuhan Berdasarkan Waktu Pemenuhannya
1) Kebutuhan Sekarang
2) Kebutuhan Masa Datang/Depan
d. Kebutuhan Berdasarkan Subjek atau Pihak yang Membutuhkan
1) Kebutuhan Individu
2) Kebutuhan Masyarakat/Publik/Kelompok
e. Kebutuhan Berdasarkan Wujudnya
1) Kebutuhan Material
2) Kebutuhan Spiritual
1. Perbuatan Pilihan
Jika anda amati dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu dihadapkan pada suatu pilihan (choice), baik dalam memenuhi kebutuhannya maupun mengalokasikan seluruh pendapatannya, sehingga anda harus bisa melakukan pilihan yang lebih menguntungkan terutama bagi dirinya sendiri. Dengan pendapatan yang terbatas manusia tidak bisa memenuhi kebutuhannya apabila tidak memikirkan kebutuhan mana yang seharusnya dipenuhi terlebih dahulu. Oleh karena itu kita selalu dihadapkan pada masalah pilihan terhadap kebutuhan mana yang harus didahulukan maupun kebutuhan mana yang harus dipenuhi di kemudian hari.
Sebagai contoh Seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan penghasilan yang terbatas, disamping membiayai kebutuhan sehari-hari di rumah juga membiayai kebutuhan sekolah anaknya (SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi) dan lain-lain. Pada suatu saat anaknya yang melanjutkan ke Perguruan Tinggi minta untuk dibelikan kendaraan (mobil) untuk memperlancar kuliahnya. Maka timbul pertanyaan : Kebutuhan manakan yang harus didahulukan, apakah membeli kendaraan (mobil) atau membiayai sekolahnya?
Seperti telah diuraikan di muka bahwa setiap hari manusia dihadapkan pada suatu pilihan, maka dari itu kita perlu menyusun skala pemenuhan kebutuhan berdasarkan intensitasnya (kepentingannya). Kebutuhan yang memiliki intensitas tinggi harus didahulukan, kemudian baru memenuhi kebutuhan yang memiliki intensitas yang rendah, bahkan lebih rendah lagi. Untuk menyusun skala pemenuhan kebutuhan perlu dipertimbangkan beberapa hal, diantaranya
Nilai kegunaan di masa kini ataupun di masa yang akan datang
Ketepatan waktu pemenuhan kebutuhan
Trend mode atau kecenderungan keadaan saat ini
Adat dan kebiasaan yang dilakukan oleh manusia/masyarakat
2. Skala Prioritas
Setiap hari kita selalu dituntut untuk memenuhi kebutuhan hidup. Penghasilan yang kita terima dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Seluruh pendapatan yang diperoleh akan dikeluarkan untuk mencukupi kebutuhan, baik untuk konsumsi dan produksi maupun ditabung. Karena jumlah kebutuhan konsumen tidak terbatas, maka sebaiknya disusun skala prioritas kebutuhan atau daftar urutan kebutuhan, agar pendapatan yang dimiliki dapat digunakan sesuai dengan urutan kepentingannya. Adapun hubungan antara pendapatan dengan konsumsi adalah berbanding terbalik seperti yang dikemukakan oleh sarjana ekonomi Jerman bernama Engel yang terkenal dengan Hukum Engel, berbunyi “Semakin besar pendapatan, semakin kecil bagian pendapatan yang digunakan untuk konsumsi, dan sebaliknya”.
Berdasarkan Hukum Engel, maka kamu perlu berperilaku hidup hemat dengan cara menyusun anggaran dan skala prioritas, sehingga antara besarnya penerimaan dan pengeluaran selalu seimbang. Bagaimanakah cara menyusun skala prioritas kebutuhan? Agar lebih mudah memahami, sebaiknya kamu perhatikan contoh berikut.
Seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan penghasilan sebulan sebesar Rp5.000.000,00 dan telah berkeluarga serta memiliki anak sebanyak 3 anak. Agar dengan gaji tersebut dapat terpenuhi segala kebutuhannya, maka disusun skala prioritas kebutuhan sebagai berikut.
Kebutuhan Primer
Makan dan Minum Rp 1.200.000,00
Listrik, air, telepon (hp) dan internet Rp 500.000,00
Keperluan sekolah anak Rp 600.000,00
BBM Rp 300.000,00
Kebutuhan Sekunder
Keperluan mandi dan cuci Rp 500.000,00
Rekreasi dan jajan Rp 750.000,00
Sosial dan keamanan Rp 250.000,00
Kebutuhan Tersier
Tabungan untuk beli motor Rp 400.000,00
Tabungan untuk masa depan Rp 500.000,00
_____________ +
Jumlah Rp 5.000.000,00
=============
1. Alat Pemuas Kebutuhan (Barang dan Jasa)
a. Barang Menurut Sifatnya
1) Barang Ekonomis
2) Barang Bebas
b. Barang Menurut Fungsinya (Tujuan Penggunaannya)
1) Barang Konsumsi
Barang konsumsi dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
a) Barang yang hanya dipakai satu kali langsung habis. Contoh: makanan, minuman, dan lain-lain.
b) Barang yang dapat dipakai beberapa kali. Contoh: pakaian, sepatu, dan lain-lain.
2) Barang Produksi/Barang Modal
c. Barang Menurut Wujudnya
1) Barang Konkret/Nyata/Material
2) Barang abstrak/immaterial
d. Barang Menurut Cara Penggunaannya
1) Barang Substitusi
2) Barang Komplementer
e. Barang Menurut Cara Pengerjaannya
1) Barang Mentah
2) Barang Setengah Jadi
3) Barang jadi
Dengan demikian, sudah jelas bahwa barang atau jasa sangat berguna bagi manusia dan mempunyai nilai serta manfaat yang besar dalam rangka memenuhi berbagai macam kebutuhan manusia.
2. Jenis-jenis kegunaan barang/jasa
Menurut Al Meyers, jenis-jenis kegunaan barang atau benda dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Element utility (faedah elemen), artinya benda berguna karena mempunyai zat asli yang dibutuhkan. Misalnya umbi-umbian, buah-buahan, dan sayur-sayuran.
b. Time utility (faedah waktu), artinya benda akan lebih berfaedah bila digunakan pada waktu yang tepat. Sebagai contoh menimbun gabah untuk persiapan pada masa paceklik dan payung pada saat musim hujan.
c. Place utility (faedah tempat), artinya benda yang setelah dipindahkan tempatnya akan lebih berfaedah bagi manusia. Misalnya pasir di sungai dipindahkan ke kota dan kayu di hutan dipindahkan ke kota dipakai sebagai bahan bangunan.
d. Form utility (faedah bentuk), artinya benda setelah diubah bentuknya dapat lebih berfaedah bagi manusia. Misalnya kayu diubah mejadi mebel, kain diubah menjadi baju/celana, gandum diubah menjadi roti, dan sebagainya.
e. Ownership utility (faedah hak milik), artinya benda yang dapat berfaedah setelah dimiliki. Misalnya mobil yang masih di toko setelah dibeli oleh konsumen akan menjadi lebih berguna.








0 comments:
Post a Comment